Pada pertanyaan diatas kunci
pertanyaannya adalah tingkat gharar pada investasi saham. Saat kita
berinvestasi ada 2 hal yang akan kita hadapi. Pertama, return dan kedua, Uncertainty.
Tentu saja setiap investor mendambakan return
dari investasi yang telah ditanamkan. Namun sekali lagi mari kita ingat
bahwa return dan risk berjalan beriringan dan bersamaan. Tidak akan ada return tanpa resiko. Sedangkan kita tau bahwa resiko berarti gharar
(Suwailem,2000 and El-Gamal,2000).
Gharar diartikan sebagai aktivitas
yang tidak pasti, ambigu. Yang menjadi pertanyaan apakah gharar/resiko itu
diperbolehkan dalam islam? Tentu boleh, karena masa depan itu adalah tidak
pasti. Apakah teman-teman dapat memastikan suatu saat nanti akan kaya ataw
miskin. Karena gharar/risk menurut Ibnu taimiyah ada 2. Pertama, ketidak pastian saat berdagang apakah akan laris/tidak dan
ini adalah alamiah. Kedua, gambling/berjudi/spekulasi dan ini yang
tidak diperkenankan dalam islam. Gharar/resiko wajib dimitigasi/dikurangi/berusaha
dihindari. Oleh karena itu gharar/resiko WAJIB dikontrol. Dan begitu pun dengan
investasi saham di pasar modal syariah (obaidullah:2006). Berinvestasi saham di
pasar modal sangat beresiko/gharar/tidak pasti. Salah satu cara untuk me-reduce
gharar pada investasi saham adalah dengan index harga saham. Sampai disini
temen-temen paham kan kalw berinvestasi saham di PM itu beresiko/gharar/tidak pasti.
Dan dari ketidak pastian itu temen-temen wajib mempelajari, merenungi (hehehe),
mentadabburi index harga saham (individual/gabungan). Karena dengan mempelajari
index harga saham agan/wati akan dapet 2 keuntungan : pertama, indikator performa pasar (agan bisa liat pasar hari sekarang
ama kemaren bagusan mana) kedua, untuk tolak ukur portofolio (itu lho yang
stock performance is upper the market dan stock performace is below the market
). (ini baru pendahuluan aja gan, silahkan elaborasi dengan bahasa agan/wati).
klik untuk pesan |
Selanjutnya kita ingat bahwa
terciptanya pasar modal syariah adalah karena adanya over liquidity. Sehingga investasi saham di pasar modal adalah menjadi
solusi ril atas banjirnya likuiditas di beberapa Negara muslim. Tuh lagi lagi
likuiditas…..Hmmm apa ya likuiditas itu??? Ngebingungin
sampe-sampe ahli ekonomi dari jepang aja bingung mau jelasin/ngedefinisiin
tentang likuiditas. Tapi gini deh likuiditas itu supaya mudah kita partisikan
dulu antara pengertian likuiditas pada perbankan dan likuiditas pada pasar
modal. Hmm,,sebab pengertian keduanya beda banget, hehe. Suer..gini katanya : likuiditas perbankan itu adalah upaa
untuk menuutupi kewajiban yang harus segera ditutupi diantranya bagaimana
menyeimbangkan antara financing dan short of fund. Likuiditas pada perbankan
sering dikaitkan dengan kliring/hiwalah/hawalah
pada aktivitas perbankan. Gimana dah klik kan arti likuiditas perbankan. Kedua,
likuiditas pasar modal itu
perpindahan dari satu asset ke asset yang lain dan perlu diingat bahwa fokusnya
adalahh asset/barang dan bukan ARTOS/UANG/MONEY. Ni gambarnya, coba liat deh :
Tuh
coba liat deh konsep likuiditas pada pasar modal itu ternyata beda kan sama
perbankan. Kalw di gambar atas itu konsepnya seperti konsep pasar. Kayak cerita
kurma yang dijelasin om Irwan. Kalw mau dapet barang laen, kurmanya dijual dulu
lalu dapet uang setelah dapet uang terus beliin lagi barang laen. Sama kayak
product investasi di PM, jual dulu sampe dapet uang, setelah itu monggo beli
lagi asset laen. Gimana dah klik kan pengertian dan konsep sederhana tentang
likuiditas???hehehe..panjang ya, rasakan ya. Namanya juga likuiditas, di pasar
modal gak akan lepas dari namanya Market
liquidity : dimana antara penjual dan
pembeli bertransaksi dengan cepat dan dibawah harga pasar (murmer maksudnya gan).
Jadi flashback lagi nih, kalw konsep likuiditas pasar modal itu cocoknya dengan
KONSEP BAY’ BUKAN KONSEP AL-SUYULAH yang digadang-gadang nyerempet konsep akad
hiwalah/hawalah.
Tuh kan kalw kita liat dan
mempelajari index harga saham mah bener-bener bias me-reduce
gharar/resiko/ketidakpastian pada investasi saham. Nih resume-nya digambarin
ama bapaknya: Mau bukti nih ane coba
elaborasi :
ΓΌ Pertama, Seorang
investor yang tidak melihat index harga saham dengan baik dan benar (cuma ngikt
pasar, kalw lagi hot beli ini terus jual itu /or ikut-ikutan/apalagi gambling)
dia akan diahadapkan pada resiko yang
cukup tinggi (bankrupt/tekor) terus implikasinya return-nya turun dong kalw return turun siapa coba yang minta buat investasi (low),,,ihh kalw ane mah
ogah. Contohnya kayak beli rumah deket TPS, tiap ari nyiumin mau sampah, siapa
yang tahan gan, yang ada orang pada jualin itu juga kalw ada yang mau beli. Haha
ΓΌ Kedua, seorang
investor yang mempelajari terlebih dahulu index suatu harga saham (individual/gabungan)
dengan teliti dan pengetahuan, maka resiko
yang akan ditanggung cukup kecil, begitupun nanti return yang akan didapatkan akan maksimal dan tentu saja siapa sih
yang tak tergoda untuk berinvestasi (highest) di lahan basah. Makanya ayo
pelajari index harga saham dengan baek dan benar. Gimana budi, bias??? Haha. (hahaha,selamat
bercerita dan menulis naskah drama). Vina nanya perubahan harga saham kan, kalw
dijelasin panjannng banget saking panjngnya dibikin serial drama korea bisa lho
gan. Beneran
.
.
0 Comments