Belajar Menulis Tak Harus Sempurna


Bagi siapa saja yang berkeinginan tuk menulis ya tinggal menulis saja. Tuangkan perasaan hati anda pada lembar digital anda ( baca: komputer ). Nikmati tulisan anda sehingga rasa bosan terasa sirna. Sangat banyak orang yang patah arang dikarenakan mereka menganggap tulisannya tak layak untuk dibaca orang. Termasuk saya pada saat ini, ya hanya menulis saja. Saya pun merasa bahwa tulisan yang sedang baca ini tak layak untuk dibaca. Tapi ya tak mengapa, karena saya, anda dan kita semua masih dalam proses belajar. Bukankah orang tua kita mengatakan bahwa belajar itu berkembang dari kesalahan.
            Bak makanan, tulisan harus dinikmati. Saat kita menikmati coklat, maka rasa gundah dan kesulitan terasa sirna. Malah ketenangan dalam hati terasa sangat luar biasa. Namun, mengapa harus menulis? Hmm..mengapa ya?”. Menurut saya menulis itu penting. Sejarah tak akan dapat kita nikmati bila tak ada yang ikhlas untuk menulisnya. Kekuatan otak kita terbatas, selalu ada yang lupa dengan apa yang telah kita dengar. Makanya, saya sangat menyayangkan pada seseorang yang mendengar suatu ilmu namun tak ditulisnya. Suatu saat ilmu itu akan lupa. Generasi kita mendatang perlu mendengar semua hal yang terjadi di masa lalu, guna menjadi hikmah bagi mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
            Menulis apa ? novelkah? Puisi ? pantun? Berita?. Tulis apa saja yang ada suka. Hati kecil anda tak dapat dikotori dan dibohongi. Hati kecil kita memiliki rasa yang unik yang apabila tak dituliskan maka akan sangat disayangkan. Novel yang indah itu berasal dari hati kecil kita yang unik. Para pembaca yang membacanya pun hanyut dibawa nuansa hati penulisnya. Maka saya setuju bila orang mengatakan bahwa lakukanlah segala sesuatunya dengan hati.
            Kapan harus menulis ? saya jawab : SEKARANG !. Tulislah apa yang kita lihat 5 menit yang lalu, pasti ada sesuatu yang menarik untuk ditulis. Contoh: 5 menit yang lalu anda mendapati teman anda jatuh dari tangga saat memanjat dinding. Maka, tulislah alur jatuhnya teman anda itu. “ mula-mula hamid menaiki tangga yang dipinjamnya dari pak Udin….tak disadarinya tangannya menyentuh ulat yang menempel pada anak tangga….si Udin pun berteriak…….. Aaaaaaagh !, Udin kehilangan keseimbangan,….Buuuughh…tubuhnya jatuh tepat diatas tanah becek…ihhhhh, menjjijikan “….. nah, itu sudah jadi satu cerita yang menarik untuk ada tulis. Akhir-akhir ini, manusia se-jagat mendadak menjadi KEPO. Ingin tau urusan orang. Orang jatuh, pengen tau gimana jatuhnya, kok bisa jatuh, kenapa setelah jatuh bisa langsung sembuh. Apa saja ingin diketahui. Maka, untuk menyebarkan “informasi KEPO” tersebut diperlukan tangan-tangan kreatif untuk “membumikannya” diatas lembar-lembar kertas. Tak harus sempurna…sekali lagi, tak harus sempurna..tulis saja apa adanya…tulisan yang bagus itu diperluan proses yang panjang. Diawali dengan proses tulisan yang kita anggap jelek dan tak layak untuk dibaca orang hingga mencapai titik kulminasi dimana tulisan anda sangat ditunggu para pembaca. Yang kita diskusikan sekarang adalah belajar menulis. Ya yang namanya belajar pasti menemukan hambatan dan tantangan. Jangan takut tulisan anda jelek ya. Jangan paranoid, please. Anda dan saya dan kita semua masih dalam tahap proses belajar. Dan saya rasa tulisan ini jauuuuuuh dari bagus, hehehe maaf ya.
            Apa media tulisan kita ?. jawab deh : bisa blog, bisa buku harian de el el. Anda punya binder ? coba awali pelajaran menulis anda di binder. Bila sedang jenuh, coba buat puisi dengan judul “ JENUH “..
JENUH
Aku jenuh banget
Kenapa?
Gara-gara gak merhatiin dosen jadinya aku jenuh..
Hiks, boring
“ maaf ku jenuh padamu “
“lama sudah kupendam, tertahan di bibirku”
“mau ku tak menyakiti, meski begitu indah kumasih tetap saja”
“jenuuuuuuuuuuhhh..oh..oh”
( perasaan ini lagunya Marcel…hehehe gpp deh )

Anggap saja puisi anda berkelas sehingga dapat memotivasi anda untuk terus menulis lagi, lagi dan lagi. Kemudian pajang dong tulisan anda di Blog anda atw di dinding kamar anda. Esoknya tulis lagi hal-hal menarik yang ada temukan. Sayang lho kalw ada hal menarik kemudian dibiarkan begitu saja. Siapa tau tulisan anda akan menjadi tulisan keren yang setara dengan harga lukisannya Leonardo di Caprio. Guru menulis kita adalah pengalaman dan “seringnya” kita dalam menulis. Kontinyuitas dalam menulis akan menjadi guru kita dengan gratis. Anda akan menemukan hal-hal baru, dan itu penting untuk perbaikan tulisan kita. Hmm,, banggalah dengan tulisan kita. Kalw mau gak patah arang, plis jangan anggap tulisan anda tak layak dibaca orang. Kalw ada yang mengkritik kita, maka jawab saja “ makasih atensinya ya jeng, udah nyisihin waktu buat baca tulisanku “..hehehe. Udah dulu ya, ayo ayo……….menulis sekarang.

Load comments

0 Comments