Wanadri, Aku Tak Gagal !!!

Berharap dapat menempuh jalan berliku, bukit terjal, sungai deras bersama para siswa baru wanadri. Harapan itu kini hanya kenangan, hanya sebuah mimpi yang tidak dapat aku lihat dan rasakan kegansannya dan tantangannya. Aku gagal, aku tidak lulus PDW 2012. Mengapa? Aku merasa latihan fisiku sudah sangat optimal, menjalani tes psikologi dengan baik, dan tes kesehatan sesuai dengan apa yang diharapakan para penguji. Sebenarnya ada kekesalan dan kekecewaan yang masih menggelayut di fikiran serta batin. Menjadi siswa wanadri bukan lagi sebagai satu impian, tapi merupakan sebuah cita-cita.
Aku merasa diriku bebas dan melayang terbang bersama burung diatas awan. Aku merasa diriku berada bersama mereka, memiliki satu kehidupan bebas yang terlepas dari kungkungan zaman yang mengikatku pada ketamakan dan kejumudan. Aku ingin hidup bersama rindangnya dedaunan, berama pohon lebat yang memberikan sejuta manfaat untuk manusia. Kini asa itu hilang, asa itu menguirai bersama waktu-waktu yang aku idamkan selama ini.
Aku merasa sangat gagal, sangat. Tapi nampaknya disinilah aku bertolak, di titik nol ini aku tetap hidup bersama ilalang, menggerus cuaca ekstrem, menerjang badai topan, melewati bukit terjal. Aku akan tetap bersama mereka. Aku akan tetap mencintai mereka walaupun tertanggal 1 juni 2012 aku dinyatakan gagal/tidak lulus seleksi PDW 2012. Aku hanya ingin membuktikan pada dunia bahwa aku mampu menjadi seorang yang lebih baik walapun aku gagal di seleksi wanadri.
Akan kupelajari dengan baik seluruh ilmu pengetahuan tentang alam. Akan kusingkap apa yang selama ini belum aku ketahui. Jalanan aspal panas aku kulewati, melakukan satu perjalanan panjang Bogor-sumedang sejauh 238 Km. Hari-hari akan aku lewati dengan berjalan kaki, menyusuri jalanan kota yang ganas, terik dan berbahaya. Itu tekadku.

Load comments

0 Comments