Internet merupakan sebuah revolusi dalam bidang teknologi pada abad
21 yang menyatukan telekomunikasi dengan komputer. Diawali dari sebuah
penelitian pertahanan Amerika Serikat berkembang menjadi sebuah mesin ekonomi
global. Internet menyebalkan perubahan kondisi sosial dan ekonomi. Implikasinya
terhadap ekonomi menyebabkan internet menjadi perhatian bagi khalayak akademis.
Internet menurunkan biaya transaksi dan meminimalisasi ketidakpastian dalam
distribusi barang dan jasa (Rostow 1991 : Hudson, 1997 ; Hufbauer, 1996 ; Dewan
dan Kraemer, 2000). Tidak mengejutkan banyak organisasi internasional
menyatakan bahwa internet adalah mesin yang kuat dari perubahan sosial global
dan ekonomi.
Namun sayangnya terdapat kesenjangan antar bangsa dalam tingginya
kapasitas dalam berinternet dengan negara yang tidak. Hal ini biasa disebut
ancaman “digital divide” yang menghambat pengadaptasian teknologi
informasi untuk negara miskin dan berkembang. G8 menyadari keadaan ini, namun
hanya menyerahkan permasalahan ini pada globalisasi teknologi dalam mempercepat
pengadaptasiannya.
Dapat kita ketahui perkembangan internet yang begitu marak, seakan
menjadi wabah bagi masyarakat dunia. Pasti kita temukan faktor pendorongnya,
apa sajakah, mengapa. Saya coba nukil dari seorang peneliti telekomunikasi. Pertama,
infrastruktur dan lingkungan institusi. Infrastruktur dan lingkungan
institusi memegang peranan penting dalam struktur kekondusifan perkembangan
intenet di suatu negara. Berdasarkan penelitian kesiapan infrastruktur dan
institusi membangun jaringan utama menentukan kokohnya kapasitas jaringan
telepon utama dalam mengirimkan data elektronik. Penggunaan internet pada
negara-negara berkembang yang mayoritas menggunakan koneksi dial-up
menggunakan jaringan telepon dapat menjadi tolak ukur kekondusifan teknologi
negara terhadap pengadaptasian internet. Kedua, kesamaan struktur (modernization
dan post-industrialization).
Kesamaan struktur mencakup infrastruktur, persentase pekerja, lingkungan
politik, dan persentase populasi. Ketika sebuah negara berkomunikasi dengan
negara lain, aka nada negara sender dan receiver. Kesesuaian antara negara
pengirim dan penerima (conduciveness) akan membantu dalam penyebaran ide
seperti internet. Negara-negara berkembang yang sering menjalin komunikasi
dengan negara yang telah maju akan memacu perkembangan di negara berkembang
tersebut yang akan mempercepat tingkat pengadaptasian internet. Ketiga, perdagangan
dan investasi asing. Pentingnya investasi asing terletak pada pertukaran
informasi dalam alur perdagangan yang berlanjut pada kesamaan permintaan pada
teknologi komunikasi. Dengan meningkatnya globalisasi ekonomi secara simultan
akan mempercepat globalisasi teknologi. Keempat, pembangunan
perkotaan (urban leadership). Pembangunan perkotaan biasanya
diiringi dengan pembangunan infrastruktur komunikasi yang menjadi dasar dari
internet. Sehingga pembangunan kota akan memacu perkembangan internet. Kelima,
keberadaan industri. Industri tertentu juga menimbulkan perkembangan
internet. Industry tersebut ialah industri pertambangan, tekstil dan rekreasi.
Pembangunan konstruksi besar, rumah sakit juga membantu perkembangan internet.
Kawasan Asia menyumbang 56% populasi manusia di seluruh Indonesia.
Dengan jumlah seperti itu dapat kita simpulkan bahwa Asia akan dapat
mengungguli penggunaan internet di seluruh dunia. namun ternyata Asia hanya
memberikan sumbangan data pengguna sebesar 42% dari keseluruhan pengguna
internet di seluruh dunia. atau dengan kata lain jumlah estimasi penduduk asia
sebesar 3,879,740,877 orang tersebut hanya berjumlah 932.393.209 penduduk yang
sudah menggunakan internet. Masih banyak kekosongan yang belum terisi
nampaknya.
Masalah konten lokal dan lemahnya perkembangan tekonologi informasi
di Asia menjadikan Asia tidak mampu melakukan penetrasi penggunaan internet
secara maksimal. Ya, mungkin karena kebanyakan Asia merupakan kawasan yang
dihuni oleh banyak negara-negara berkembang. Kita bisa melihat penetrasinya
hanya mampu mencapai titik point 20,3%, jauh lebih rendah dengan kawasan lain
yang walaupun penduduknya tidak terlalu signifikan.
Bagimanakah dengan saluran penggunaan internet di Asia. Siapa yang
mendominasi penggunaan terbanyak. Ternyata China menjadi katalisator
pengembangan dan penggunaan internet tertinggi di Asia dengan cakupan
prosentase sebesar 477%, sedangakan Indonesia harus puas dengan posisi keempat
setelah Jepang.
Posisi diatas hanya merupakan cakupan penggunaan terbanyak se-Asia,
kita masih belum melihat dengan seksama indikator-indikator keperingkatannya. Coba
mari kita rekam catatan berikut ini.
Penetrasi penggunaan kita masih jauh dari harapan, dari jumlah penduduk yang lebih dari 240 ribu juta kita masih kalah saing dengan Malaysia yang telah melakukan penetrasi sebesar 58,8%, sedangkan kita masih 16,1%. Namun, kita perlu "berbangga" karena kita menduduki posisi pertama dalam penggunaan media jejaring sosial Facebook dengan jumlah pelanggan sebesar 38.860.640 orang. Penggunaan internet dalam skala tertentu sangat dibutuhkan. Karena hal tersebut akan menunjang aktivitas sektor industri, tekonologi terapan, bisnis, pendidikan dan lain sebagainya. Alhamdulillah XL Xlalu memberikan perhatian lebih pada kita. Seluruh konten produk yang ditawarkan kepada kita sangat murah dan qualified. Kita disuguhkan dengan layanan internet super cepat dengan biaya murah. Catatan saya bukan pada posisi penetrasinya namun pada maslahatnya, ternyata internet itu dalam acuan tertentu sangat vital. segera beralihlah kepada Xl untuk menjamin kelancaran bisnis kita.
Xl Gagas Internet Sehat
Xl Gagas Internet Sehat
klik untuk pesan |
Saya xlalu menikmati layanan terbaiknya XL, gagasan Internet sehat
ssejatinya merupakan ihwal kekhawatiran XL terhadap dekadensi moral, terutama
anak-anak dan para remaja. Saya mencatat perkataannya bang Arist Merdeka
Sirait, bahwa korban kejahatan seksual terorganisir terhadap anak dan remaja dilatar
belakangi oleh penggunaan jejarung sosial yang tidak terkontrol. Bahkan terdapat
lebih dari 36 laporan masyarakat mengenai pelecehan dan penculikan terhadap
anak-anak putri yang masih duduk di bangku sekolah dasar hingga menengah.
Saya kira perlakuan dan sikap terhadap kondisi ini sangat tepat. XL Xlalu tepat dalam meletakan antara bisnis dan sosial. Bolehlah saya katakan XL merupakan penggagas Social Entreprise. Saya yakin bahwa XL didirikan bukan hanya untuk keuntungan bisnis semata, namun juga untuk membangun kualitas bangsa. Saya pun yakin XL sedang merancang sebuah program membangun sebuah masyarakat indigo, pelayanan cepat dan murah adalah indikasinya. Kita dimanjakan dengan kualitas browsing yang gak “ngeselin” dengan biaya yang rasional.
Saya kira perlakuan dan sikap terhadap kondisi ini sangat tepat. XL Xlalu tepat dalam meletakan antara bisnis dan sosial. Bolehlah saya katakan XL merupakan penggagas Social Entreprise. Saya yakin bahwa XL didirikan bukan hanya untuk keuntungan bisnis semata, namun juga untuk membangun kualitas bangsa. Saya pun yakin XL sedang merancang sebuah program membangun sebuah masyarakat indigo, pelayanan cepat dan murah adalah indikasinya. Kita dimanjakan dengan kualitas browsing yang gak “ngeselin” dengan biaya yang rasional.
Data yang sajikan merupakan data panel dari tahu 2004-2010 mengenai tingkat kekerasan dan kenakalan dalan dunia maya. Tercatat pertumbuhan pada tahun 2010 naik sebesar 3.9% dari tahun sebelumnya sebesar 36,7 poin. Langkah antisipatif orang tua dalam setiap penggunaan internet oleh anak-anak maupun remaja perlu dilakukan sejak dini. Pemerintah bertugas dalam membuat undang-undang dan perarturan serta sanksi perbuatan cyberbullying, selanjutnya peran orang tualah yang lebih dominan dalam menjaga anak-anaknya.
Beberapa tahun yang akan datang, internet pasti akan masuk ke setipa rumah masyarakat Indonesia. Dengan total jumlah penduduk Indonesia sebesar 240 juta lebih pasti akan membutuhkan tenaga tambahan untuk mengontrol setiap penggunaan internet agat tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Eskalasi XL semakin tinggi, konektivitas yang semakin baik diharapkan dapat membangun kulitas generasi bangsa yang sehat.
Nimatnya 3G-an dengan XL
3G adalah kependekan dari third generation wireless. Istilah tersebut
dipakai atas dasar prakarsa International Telecommunication Union (ITU) untuk
menciptakan suatu standar tunggal nirkabel global yang disebut International
Mobile Telecomunications-2000 (IMT-2000). Konsep standar tunggal ini kemudian
berubah menjadi lima standar nirkabel 3G; dan pada akhir tahun 2007, standar 3G
keenam ikut disertakan. Mengacu pada ITU, standar nirkabel harus memenuhi
syarat kecepatan minimum agar dapat dianggap sebagai 3G. Teknologi 3G harus
menyediakan akses data pita lebar internet berkecepatan tinggi yang setara
dengan Digital Subsciber Line (DSL) dan/atau modem kabel yang menggunakan
pengaturan telepon seluler.
Akan tetapi, mengapa 3G itu penting ? 3G baik di ponsel atau
telepon nirkabel tetap, moem nirkabel atau kartu data sangat penting karena ia
merupakan sarana yang murah bagi tersedianya akses suara dan data, khususnya di
wilayah pedesaan dengan akses sambungan telepon darat yang terbatas atau tidak
ada sama sekali. Bagi pemerintah, hal tersebut berarti 3G adalah cara paling
mendasar untuk meningkatkan teledensitas atau penetrasi internet di tiap negara
dan menjembatani kesenjangan teknologi digital. Bagi masyarakat, 3G dapat
menjadi sarana utama melakukan percakapan telepon atau akses internet serta
suberdayanya. 3G juga penting karena menyediakan cara baru untuk mengatasi
masalah-masalah yang penting bagi masyarakat, seperti ketersediaan sambungan
internet, pendidikan, keselamatan umum, perawatan kesehatan, pemerintahan dan
konservasi lingkungan hidup dengan cara yang berkesinambungan, efisien dan hemat
biaya.
Dengan akses internet 3G, masyarakat di seluruh penjuru dunia mulai
dari nelayan sampai pemilik warnet dapat menikmati manfaat berbagai aplikasi
nirkabel yang memungkinkan mereka untuk mengakses data secara real time,
sehingga memutus perantara dan menekan biaya. Para pemilik toko di desa kecil
dapat menyewa telepon dan menjual layanan telepon kepada warga desa lainnya;
para petani mengakses informasi cuaca dan seorang pengembang piranti lunak
menciptakan aplikasi canggih berikutnya. Semua kemungkinan hanya dibatasi oleh
imajinasi wirausahawan itu sendiri. XL mumpuni dalam mengemas layanan kepada
para pelanggan. Layanan 3G yang sekarang menjadi pionir layanan konektivitasnya
diharapkan mampu meng-cover masyarakat desa. Kita bisa mengakses seluruh produk
terbaiknya di www.xl.co.id.
Awal-awal 2011 ini XL melakukan upaya peningkatan kualitas layanan bagi pelanggan di
seluruh wilayah operasinya. Seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan serta
trafik penggunaan layanan data dan internet di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan DI Yogyakarta (Central Region), XL akan menambah sekitar 235 BTS (Base
Transceiver Station) 3G. Solusi Converged Communication dari Dimension Data
akan memungkinkan XL untuk fokus memberikan layanan bernilai tambah kepada
pelanggannya tanpa perlu memikirkan masalah konektivitas terkait pasar yang
terus berkembang. Hmmm, kita dimanjakan lagi wahai saudara. Sebagai konsumen
kita selalu menyambut baik layanan terbaik setiap provider yang “merakyat”. Kualitas
aristokrat tapi harganya membumi. Hehe, seneng banget dimanjain sama Xl. Sekali
lagi, Xlangkah lebih maju dengan XL. Yuk, coba.
Struktur
perekonomian Indonesia selama pembangunan jangka panjang pertama (PJP I) Telah
mengalami perubahan dari sektor pertanian beralih ke sektor industri. Dalam
periode waktu 1989 sampai 1987 kontribusi sektor industri terhadap PDB
mengalami peningkatan, tetapi mengalami penurunan pada masa krisis tahun
1998-1999. Pada tahun 1989 besarnya kontribusi sektor industri terhadap PDB
hanya 18,14 persen, jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi sektor
pertanian, yaitu sebesar 23,43 persen. Selama lima tahun berikutnya sektor
industri telah mengalami peningkatan yang cukup besar hingga mencapai 23,35
persen sedangkan sektor pertanian terus menurun hingga 17,29 persen dari total
PDB. Dengan demikian kedudukan sektor pertanian dalam menyumbang PDB terbesar
telah digantikan oleh sektor industri pada tahun 1991. Namun, pada tahun 1998,
saat masa krisis berjalan kontribusi sektor pertanian kembali meningkat 1,48
persen pada tahun 1999. Sebaliknya, sektor industri pada tahun 1998 mengalami
penurunan sebesar 2,73 persen yaitu menjadi 24,06 persen, dan kembali mengalami
peningkatan pada tahun 1999 menjadi 25,44 persen atau naik sebesar 1,38 persen.
Terjadinya
penurunan kontribusi sektor pertanian dalam menyumbang PDB dapat disebabkan
oleh tiga alasan, yaitu : pergeseran dalam permintaan barang dan jasa,
peningkatan spesialisasi produksi serta perubahan keunggulan komparatif dalam memproduksi
barang dan jasa. Dengan ketiga alasan tersebut, maka kontribusi sektor
pertanian dalam PDB secara relative terus menurun.
Tentu saja kita meyakini bahwa keberadaan pertanian merupakan
sebuah keniscayaan bagi kita semua. Tanah yang kita pijak merupakan tanah
subur, tanah yang dapat ditanam apa saja. Dalam analisis problem pertanian
diatas lebih merupakan indikator ekonomi makro, ada satu hal yang menurut saya
sangat penting untuk diperhatikan, yaitu tekonlogi informasi. Kita sadar bahwa
tekonologi terapan pertanian kita masih belum terbarukan. Dana APBN kita belum
dalam mensupport penciptaan teknologi pertanian yang mutakhir. Sehingga, para
petani kita terus berjuang melakukan pengolahan dengan cara tradisional. Adapun
penyuluhan pertanian yang dilakukan ke setiap daerah seringkali menekan biaya
yang cukup besar dan itu tidak mungkin diambil dari ranah APBN kita. pemerintah
harus terus memberikan penyuluhan dan pembimbingan bagi para petani kita dalam
rangka untuk menjaga ketahanan pangan kita. tidak ada petani, ya bagaimana kita
mau makan.
Saya
kira internet akan menjadi media penyuluhan yang murah, efektif dan efisien. KEMENTAN
dapat membangun website penyuluhan praktis yang dapat di-browse oleh para
petani di pedasaan. Berarti pemerintah pun juga harus membuka layanan intenet
gratis bagi petani ke setiap kantor pedesaan di seluruh Indonesia. Ada semacam Pusat
Internet Pertanian, disitu para petani dapat mengakses penyuluhan dan bimbingan
terbaru dari pemerintah, bahkan mereka juga dapat mengakses teknologi terapan
petanian dari negara lain. Mereka dapat menggali informasi menganai manajerial
distribusi pertanian, misalkan OVOP (one village one product), mendapatkan
benih terbaik, memperhatikan perkembangan kurs untuk aktivitas perdagangan
ekspor dan impor. Saya kira ini gagasan yang cukup baik, bila dilakukan oleh pemerintah.
Bagan diatas merupakan hasil coretan yang sebenarnya sudah lama ingin disampaikan, sekarang momentnya pas sekali. Xlangkah lebih maju dengan XL. Pemerintah dengan segala keterbatasannya dapat melakukan kerjasama dengan Xl. Membangun konektivitas internet ke setiap pelosok dan pedesaan. Masyarakat petani dapat mengakses berbagai macam tekonologi pertanian yang terbarukan, para petani dapat mencari terobosan-terobosan pertanian yang sudah dilakukan oleh negara lain. internet bukan saja menjadi jembatan masyarakat petani untuk terus berkembang, namun telah menghubungkan masyarakat pedesaan dengan dunia lain yang tidak terbatas. Sungguh Xlangkah lebih maju. Pemerintah dapat menekan biaya penyeluhuan yang terkadang dana tersebut "disunat" oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Jangan ada lagi kesenjangan antara masyarakat kota dan pedesaan. Dengan adanya internet masuk pedesaan dan pelosok, masyarakat petani dapat mengakses harga dasar gabah. Masalah lain petani kita adalah minimnya harga dasar gabah. Keuntungan dari aktivitas jual beli beras dan gabah hanya dinikmati oleh para tengkulak, baik tengkulak tradisional maupun "berdasi".
Kesimpulan
Sarana informatika menjadi salah satu hambatan utama perkembangan
kewirausahaan kita. saya menterjemahkannya dengan lemahnya pemerintah dalam
menyediakan sarana informasi dan komunikasi yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Akhirnya, terjadilah kesenjangan antara masyarakat urban dan desa. XL hadir
dengan layanan terbaik bagi bangsa. Saya berharap kedepan pemerintah dan XL
dapat bersinergi dengan baik dalam menyediakan sarana pendukung kewirausahaan
dan pertanian. Dengan potensi jumlah penduduk sekitar 240 juta lebih dengan
penetrasi penggunaan internet yang masih 16,1% menjadikan bisnis internet
sebagai bisnis menggiurkan bagi seluruh provider. Andaikan XL dan pemerintah
dapat menjalin kerjasama bilateral tersebut dengan sistem win win solution dalam
menyediakan sarana internet untuk masyarakat desa, ya tentu saja penggunaannya
untuk memaksimalkan kewirausahaan dan pertanian maka kecenderungan adanya
kesenjangan antara masyarakat urban dan desa dapat ditepis setahap demi
setahap. Internet tentu saja dapat mendorong kewirausahaan masyarakat, mereka
dapat mengakses perkembangan ekonomi dunia, fluktuasi kurs, perkembangan
teknologi terapan dari negara lain, dapat melihat kesempatan perdagangan
internasional. Terakhir, mari kita Xlangkah lebih maju dengan XL. Chiayo……
0 Comments