Perlukah Reshuffle Kabinet Bersatu Jilid II ?

Kabinet Bersatu jilid II yang digawangi Susilo Bambang Yudhoyono akhir akhir ini sedang mengalami ujian. Ujian yang berupa pertanyaan apakah pemerintahannya mampu memangkas keadaan ekonomi yang terus terpuruk, dan apakah pemerintahannya mampu menurunkan harga sembako yang semakin hari semakin melonjak harganya. Pengentasan kemiskinan dan buruknya distribusi pendapatan diklaim menjadi penyebab buruknya pemerintahan SBY. Masyarakat gerah dengan sikap SBY yang selalu menjaga wibawa dan posisi kepresidennya apabila mendapatkan kritikan dari masyarakat. SBY seakan dimata masyarakat tidak ingin dikritisi dan diingatkan. Oleh karna itu LSI memaparkan beberapa hasil jajak pendapat masyarakat tentang pemerintahan SBY.
Kita ketahui bersama bahwa kabinet bersatu yang dibangun SBY merupakan jatah politik partai yang telah menyandarkan kepercayaan mereka kepada partai paling dominan yang dinasihati secara langsung oleh SBY. Jatah para menteri itu merupakan hajatan jama’ah yang telah disepakati oleh sekitar 5 partai terbesar diantaranya, Demokrat, Golkar, PKS, PAN, PKB sedangkan PDI-P menjadi oposisi pemerintah yang selalu melontarkan kritikan kepada pemerintah. Dari beberapa menteri yang ditempatkan oleh presiden hampir 50% diantaranya bukanlah dari kalangan professional artinya, ada beberapa menteri yang ditempatkan tidak sesuai dengan kapasitas ilmunya. Bagaimana Indonesia bisa berkembang apabila dinahkodai oleh orang yang tidak paham ilmunya. Islam selalu mengingatkan kepada kita bahwa segala sesuatunya harus diberikan kepada orang memiliki ilmunya.
Negara kita serasa serba salah, hidup segan mati pun tak mau. Apatah salah apabila masyarakat yang merupakan kedaulatan Negara mengharapkan kesejahteraan dari pemerintah. Mari kita ingat bahwa pemerintah selalu menekankan penting dan wajibnya pajak, dengan asumsi bahwa pajak tersebut digunakan untuk kemakmuran bersama. Namun faktanya, pengegelapan uang pajak yang dilakukan para mafia pajak dibiarkan begitu saja, padahal itu merupakan uang rakyat.
Reshuffle cabinet? Penting atau tidak bagi masyarakat tidaklah begitu penting, masyarakat hanya tau bahwa penguasanya malas bekerja, hanya duduk di kursi dewan kenudian di akhir bulan mendapatkan aliran gaji yang menggiurkan plus bonus dan uang selipan hasil meloloskan proyek abnormal. Itulah kisah Negara kita. Kisah yang selalu memilukan dan menyedihkan.
Masyarakat tidak butuh reshuffle, masyarakat hanya butuh bukti bahwa pemerintah benar benar memperhatikan rakyatnya. SBY akhir akhir ini seringkali linglung sendiri, sibuk dengan urusan nazarudin yang mengkaitkan kader partainya Anas Urbaningrum yang dikabarkan ikut terlibat menikmati uang hasil rampok para elit politik. SBY dan para kabinetnya terbuai angin segar dari tumpukan uang yang menggiurkan dan terlupakan masalah kekeringan air di beberapa daerah jawa timur dan jawa tengah yang telah menelan banyak korban.
Perhatian pemerintah terhadap masalah ekonomi pun begitu menyedihkan. Penurunan nilai rupiah yang disebabkan oleh krisis eropa seakan tak digubris sama sekali. Lihat saja sekarang, nilai rupiah jatuh ke point 8970 dari 8350. Sekali lagi masyarakat tidak butuh reshuffle pemerintah,,,,masyarakat hanya butuh bukti yang dijanjikan kalian wahai SBY dan kronimu…

This Is The Oldest Page
Load comments

0 Comments